UMYku kesuksesanku
Posted by muhammad arief zuliyan
Posted on 10/10/2011 02:27:00 PM
with No comments
Jemariku tertatih tatih di atas
keyboard laptop hadiah dari ayahanda tercinta. Dengan semangat dan percaya
diri, aku curahkan ide-ide brilliant yang tersimpan dalam memori pikiranku. Kuarahkan
pikiran pikiran dan energi positif untuk menggapai impian impian ku. Sembari ku
impikan salah satu tujuan hidupku yakni belajar belajar dan belajar. Study never
dies is one of my mottos, belajar tak akan berhenti adalah salah satu dari moto
hidupku. Hingga garis hidupku terpaut di salah satu universitas terkemuka di
kota gudeg atau kota pendidikan jogja, UMY namanya.
Dengan berharap besar akan
menjadi candidate of success person. Aku bergabung dengan UMY karena saya tahu
semua nya saling bahu membahu menjadi yang terbaik bagi segalanya. UMY yang adalah
menjadi transportasiku dalam mengantar ku kepada kesuksesan yang aku
idam-idamkan. Guruku sang motivator berkata,’’orang sukses banyak cara, orang gagal banyak alasan’’. Kata kata
tersebut mengilhamiku untuk menjadi orang sukses fiddunn ya wal akhiroh, di
dunia dan akhirat. Bersama UMY saya yakin bisa menemukan banyak cara, bukan
menemukan banyak alasan.
niatku pertama dan utama menjadi
bagian dari beloved UMY adalah ya saya bisa menjadi orang sukses,
selanjutkan kan kukatakan bahwa saya bisa sukses, kemudian dalam betingkah laku
juga akan aku cerminkan seperti orang-orang sukses, dan final nya, saya yakin dan
percaya, destiny atau takdir saya akan sukses bersama UMY. Niat ,perkataan, tingkah
laku, kebiasan, karakter akan berkolaborasi terciptanya nasib, selama saya yakin bahwa niatku bersama
UMY untuk menjadi sukses maka aku pasti dan pasti menjadi orang sukses karena
saya mempunyai ALLAH SWT penguasa alam yang memberikan hambanya yang terbaik.
my town
Posted by muhammad arief zuliyan
Posted on 10/01/2011 09:26:00 PM
with No comments
Every single place in the world
has a characteristic culture, art, langue and many others. USA’s culture must
be different from Indonesia’s culture. Indonesia its self has many differences
about it. As we know that Indonesia is an archipelago, certainly he has different
things in each island and each island has different town so I can not tell all
of differences in Indonesia, but here I want to tell about the town that I
little bite know.
Located in north of java island,
Jepara was established. Most of Indonesian people have kwon about this town. Moreover,
somebody who talks about it they must think about carving and kartini, the
Indonesian heroine. Actually not only these that jepara has. Beside that, jepara has many beautiful tourism
places, waterfall, beach, cocoa garden, mountain and many others that I cannot
explain one by one.
The well known product of jepara
is wood carving and furniture. Most of society there works in that area. Carpenter, cabinet maker, craftsman, bus
driver, rice seller and the other profession get livelihood by furniture
directly or indirectly. For the example, if the furniture order is low, of
course the carpenter will economize the financial, one of method he will
decrease his pocket money and will not buy rice in the food stole but he’ll
bring rice from his home. The money circulation is in furniture. Jepara’s
breath is carving and furniture because of that Jepara also called “kota ukir”carving
town.
R.A Kartini, the Indonesian woman
crusader is from jepara. When Ducth colonized Indonesia, women only had 3 jobs
in their life. What were they? They were bearing, cooking, making up or in
Indonesia we can say beranak, memasak,dan berdandan. They did not have any
education at all. In R.AKartini’s era, she changed it became good paradigm good
education for women. She made women got their freedom so we can see up to now.
She is a jepara’s heroine icon.
These are the famous things,
about carving, furniture and R.A Kartini in jepara. As I said at beginning, I
can not give more information because my capacity and my capability. thank.
Berbenahlah pendidikan di Indonesiaku !!
Posted by muhammad arief zuliyan
Posted on 10/01/2011 09:17:00 PM
with No comments
!
Penddikan
adlah salah satu tolok ukur suatu bangsa. Bukan dari kuantiatas tpi kwalitas
bangsa lah yang harus di pertimbangkan. Dengan pendidikan pula pasti dapat
merubah nasib suautu bangsa . ingat ketika kita di jajah oleh bangsa lain, hal
tersebut terjdi manakala bangsa kita yang belum banyak mengenyam pendidika.
Sementara itu kemerdekaan yang kita raih
merupakan hasil para orang orng yang
terdidik pada zaman itu. Jadi pendidkan menjadi pondasi utama ketika Negara
ingin maju atau terbebas dari penjajah.
Bagaimana menurut anda tentag pendidika di Indonesia?
Mungkin sebagian besar menjawab mahal,biasa,rendah yang intinya memojokkan
kwalitas pendidikan Indonesia jauh dari sempurna. Realita ataukah fiktif
belaka? Mari kita tilik bersama.
Jika kita membandingkan dengan Negara peringkat 1 pendidikan
didunia,Finlandia sangat lah jauh berbeda. Terutama tentag kualitas guru di
Finlandia sangat berkualitas dan mempuyai kepelatihan yang baik. Guru merupakan
profesi mulia dan dihormati. Mulai dari perekrutan guru yang ketat dan jujur. Sampai
pengajaran yang megnedepankan ke aktifan siswa bukan keaktifan si guru. lulusan
terbaik sma biasanya menadaftar ke sekolah sekloah pendidkan, 1 dari 7 pelamar
yang bisa d terima. Sungguh pandangan berbeda dengan Negara kita tercinta.sebaigian
besar di pasok dari lulusan sarjana yg berkwalitas seadanya ,dan juga si pelamar
bisa masuk jika punya cukup uang alias kong kalikong.
Disisi lain cara pandang orang Indonesia pada umumnya guru
atau pun pns merupakan pekerjaan yang bisa menjamin hidup ketika kelak telah
lansia. Pola pikir seperti inalah yang seharusnya kita benahi bersama. Alahkah
lebih baiknya jika menjadi abdi Negara tak mjdi kan profesi guru atau pns
menjadi lahan pencari uang sebesar besarnya karena akan meyeleweng dari tujuan
awal.Jika ingin mendapat kan gaji atau uang sebagai first purpose bukan menjadi
abdi Negara melain kan bisnis man atau yang lain.yang intinya menjadikan profit
sebagai tujuan utama.
Terlepas dari itu Indonesia dalam bidang pendidikan kami
yakin akan lebih cemerlang dengan bercermin peringkat 1 dunia dan bebenah dalam
berbagai aspek kependidikan.
Pembnahan perekrutan guru, syarat harus lulus sarjana tidak
mejadi syarat sebagai guru tetapi kwalitaslah yg jdi kunci utama dalam
perekrutan. Lulusan sarjana tidak mejamim bahwa guru itu mpy kwalitas bagus. Banyak
orang orang ber talenta top untuk menjadi guru walaupun belum megenyam bangku kuliah. Bagi siapa saja yang mampu
dalam mendistribusikan ilmu itulah guru. Sebagian besar orang indonnseia
brpandagan bahawa guru harus lulus sarjana adalah pandagagan yag kurang tepat,
jadi siapapun yang bisa menjadikan kita tahu tentang informasi atau
ilmu maka kita bisa kataka orang tresbut guru.toh yang kita serap adalah ilmu
nya bukn title nya.
Pembelajara yang kurang menarik menjadikan siswa ogah untuk
merima pelajaran, jika guru ataupun buku kurang menjdikan semangat belajar
siswa hanya bosan dan males menelaah pelajaran. Ketika dalam pembelajaran guru
yang kretif serta bersabat dengan siswa lah yang sebagian besar pembelajaran
tersebut berhasil.karena disampig pelajaran mnjadi menarik, siswa akan lebih
suka menceritakn masalah yag d hadapinya freely. Kebanyakan guru yang killer
akan di ancam atau dihindar oleh siswa. Perbedaan mencolok antara guru dan
siswa akan menjadikan pembelajaran tertanggu.’’aku guru kamu siswa jadi apapun
yang saya suruh dan katakan adalah benar,kamu hrus menurut’’ menjadi jurang
pemisah.ketika komunikasi antara siswa dan guru terjalin maka semua saling
mendukung terciptanya pembelajaran yang baik dan efektif.
Tidak menggenjot siswa dalam belajar berbagai bidang study.
Mempelajri banyak bidang study hanya akn memecahkan kosentrasi siswa,jika kita
inagt kembali pada waktu sma kita belajar molekul atom.apakah sekarnag kita membutuhkan
kan itu? Ya mugkin untuk ahli kimia btuh tpi secara gris besar nya saja.
Sebaigian besar kita g membtuhkan itu. Jadi telah terbuang waktu yang seharunya
bermannafat. focus ke bidang study yang tepat guna dan efisien merupakan pembenahan
pendidikan yang benar.
Ujian dan testing hanya megajarkan siswa untuk mendapat
nilai. Siswa akan mencari jalan bagaimana mndapat nilai yang bgus secara
instan. Dan perlu diketahui banyak aspek dalam pendidikan yang tidak hanya bisa
di ukur dengan ujian. Penilaian proses pembelajran lah yag menjadi acuan nilai
bukan dari nilai hasil. Jdi peniaadan ujian mjdikan langkah menuju pendidikan
tepat pada tujuan awal.
Terlebih, mahal nya pendidikna sehingga hanya orang
berduit lah mendapatkan pendidika layak mengakibatkan kurang nya pemerataa
pendidikan dimana mana.ketika kita lihat jauh lebih dalam hanya kelas menengah
keataslah yang mendapat pendidikan baik. Yang lain hanya mendapatkan pembelajaran
yang ala kadarnya. Dan masalah seperti inilah perbedaan antara si miskin dan
kaya terlihat .seharusnya kaca mata pendidkan harus melihat sama dalam hal ini.
Tentu dalam suatu pembelajaran ada beberapa siswa yang
lambat dalam menerima pelajaran.hal itu harus menjadi prioritas lembaga
pendidikan utuk memberikan dukungan intensif secara moral dan financial.
Membuat kelas tambahan dengan mentor mentor terbaik atau tmen tmen yang
bertprestasi di kelas sehingga terjadilah sisbiosis mutualisme antara siswa
yang lambat dan cepat.
Semua bab
yag terpapar di atas mulai dari perekrutan guru, guru kretif , cara
pandang terhaadap profesi guru, terlalu bayak
bidang study, penidaan ujian dan testing sampai penamabahan kelas bagi
siswa yang lambat tidak lah menjadi nyata tanpa dukungan dari 4 aspek fundamental
yakni;pemerintah guru, orangtua dan siswa.perlu adnya komunikasi antara ke
empatmya. Tidak malah mencari kesalahn pihak lain. Intropeksi dan pembenahan
bersama dari berbagai aspek kemudian mencari jalan keluar bersama merpakan
dasar kemjuan pendidikan di indosesia, kami yakin pendidkan Indonesia pasti
menemukan masa depan yang cemerlangIRREGULAR VERBS
Posted by muhammad arief zuliyan
Posted on 9/18/2011 11:09:00 PM
with No comments
IRREGULAR VERBS
INFINITIVE(V1) | PAST TENSE(v2) | PAST PARTICIPLE(V3) | PRESENT PARTICIPLE(Ving) | MEANING |
arise | arose | arisen | arising | Timbul |
awake | awoke | awoke | Awaking | bangun |
Be(is,am,are) | Was,were | Been | being | Adalah,menjadi |
bear | bore | born | bearing | melahirkan |
Become | became | become | becoming | menjadi |
Begin | began | begun | beginning | memulai |
behold | beheld | beheld | beholding | melihat |
bend | bent | bent | bending | membungkuk |
bet | bet | bet | betting | bertaruh |
bid | Bid,bade | Bid,bidden | bidding | Minta, menawar |
bind | bound | bound | binding | mengikat |
bite | bit | bitten | biting | menggigit |
bleed | bled | bled | bleeding | berdarah |
blow | blew | blown | blowing | meniup |
breed | bred | bred | breeding | membiakkan |
Bring | brought | brought | bringing | membawa |
build | built | built | building | membangun |
burn | burnt | burnt | burning | membakar |
burst | burst | burst | bursting | meledak |
cast | cast | cast | casting | melemparkan |
catch | caught | caught | catching | menangkap |
choose | chose | chosen | choosing | memilih |
come | came | come | coming | datang |
creep | crept | crept | creeping | merangkak |
cut | cut | cut | cutting | memotong |
deal | dealt | dealt | dealing | Berurusan,berhubngan |
dig | dug | dug | digging | mengggali |
do | did | done | doing | melakukan |
draw | drew | drawn | drawing | mengggambar |
dream | dreamt | dreamt | dreaming | bermimpi |
drink | drank | drunk | drinking | minum |
drive | drove | driven | driving | mengendarai |
eat | ate | eaten | eating | makan |
fall | fell | fallen | falling | jatuh |
feed | fed | fed | feeding | menyuapin |
fight | fought | fought | fighting | berkelahi |
find | found | found | finding | menemukan |
fling | flung | flung | flinging | Meleparkan,membuang |
fly | flew | flown | flying | terbang |
forbid | forbade | forbidden | forbidding | melarang |
forget | forgot | forgotten | forgetting | lupa |
forgive | forgave | forgiven | forgiving | memaafkan |
get | got | gotten | getting | mendapat |
Give | gave | given | giving | memberi |
go | went | gone | going | pergi |
grind | ground | ground | grinding | menggiling |
grow | grew | grown | growing | tumbuh |
have | had | had | having | Mempunyai,menikmati |
hide | hid | hidden | hiding | bersembunyi |
hit | hit | hit | hitting | memukul |
hurt | hurt | hurt | hurting | melukai |
keep | kept | kept | keeping | Menyimpan,menjaga |
kneel | knelt | knelt | kneeling | berlutut |
knit | Knit | Knit | knitting | merajut |
know | knew | known | knowing | mengetahui |
learn | learnt | learnt | learning | belajar |
lay | laid | laid | laying | meletakkan |
lead | lead | lead | leading | memimpin |
leave | left | left | leaving | meninggalkan |
lend | lent | lent | lending | meminjamkan |
lose | lost | lost | losing | kehilangan |
make | made | made | making | membuat |
overcome | overcame | overcome | overcoming | Menghilangkan,mengatasi |
overtake | overtook | overtaken | overtaking | Mengejar,menyusul |
pay | paid | paid | paying | membayar |
put | put | put | putting | meletakkan |
read | read | read | reading | membaca |
ride | rode | ridden | riding | mengendarai |
ring | rang | rung | ringing | berbunyi |
rise | rose | risen | rising | terbit |
run | ran | run | running | berlari |
saw | sawn | sawn | sawing | menggergaji |
seek | sought | sought | seeking | mencari |
sell | sold | sold | selling | menjual |
send | sent | sent | sending | mengirim |