Home » » Perjalanan Ini

Perjalanan Ini

Tabuh bedug menggemparkan alam sunyi kemudian Kumandang adzan subuh saling bersahutan di masjid masjid desa yang memberi tanda kepada warga sekitar untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai muslim yaitu sholat subuh, sesekali suara kokok ayam memperjelas datangnya hari esok. Awan gelap masih menyelimuti desa, situasi desa yang sunyi bertahap menjadi ramai.

Suara-suara sandal orang berjalan “sreek, sreek, sreek………” dan suara-suara kecil dari jamaah yang kembali dari masjid serta suara deru mesin Honda GL100 buatan jepang pada tahun 1986 yang selalu melewati jalan desa memecah kesunyian desa, tidak lama kemudian dari selatan ibu-ibu membawa keranjang belanja dan bakul (anyaman bamboo yang digendong untuk tempat sayur dan belanjaan) menuju pertigaan desa untuk menunggu mobil pick up yang mengangkut mereka ke pasar tradisional. Suasana tersebut tidak asing bagi Ahmad anak kecil dari desa, karena nilai nilai Islam telah tertanam pada dirinya oleh kedua orang tuanya yang selalu mendidiknya sejak lahir. Bangun subuh kemudian pergi ke masjid merupakan rutinitas yang menjadikan awal aktifitas dalam menghadapi hari esok. Walaupun pada awalnya ayahanda berkorban untuk menggendongnya setiap pagi, tatkala mata Ahmad masih tertutup atau tertidur tetapi ayahandanya ingin menanamkan nilai-nilai Islam pada anaknya yang kelak menjadi sukses di dunia dan akhirat. Petuah yang sering Ahmad dapatkan dari ayahnya tentang bangun subuh adalah” tidak ada orang yang sukes di dunia dan akhirat bangun kesiangan”. Petuah tersebut telah mengakar pada diri Ahmad terlihat dari kegiatan sehari harinya.

Matahari secara perlahan memperlihatkan kegagahannya dan siap memberi sinar cahaya kepada seluruh makhluk hidup termasuk Ahmad yang telah siap menghadapi harinya dan memulainya dengan kebaikan, setelah membaca surat alqur’an sebagai tadarus di pagi hari, sapu dan alat kebersihan adalah teman keduanya setelah alqur’an. Halaman depan rumah dan dalam rumah adalah tugas Ahmad sedangkan bagian belakng adalah bagian ibundaya. Menyiangi tumbuhan-tumbuhan atau rumput-rumput parasit dan menyapu merupakan bagian yang telah melekat pada diri anak SD ini. Dia lakukan dengan ikhlas dan senang. Sesekali ibu Ahmad mengingatkan untuk menghentikan tugas kebersihan nya karena waktunya untuk persiapan ke sekolah. Setelah mandi, sarapan dan semua sudah siap untuk berjuang melawan kebodohan, tidak lupa jabat tangan dan salam dilakukannya sebagai doa mohon restu untuk medapatkan ilmu-ilmu di sekolah.

Kakinya merupakan alat transportasi ke sekolah walaupun jarak antara rumah ke sekolahnya 2,5 km, tanpa diantar oleh orangtua ahmad menuju tetangga desa yang merupakan letak sekolahannya. Jalan setapak yang membatasi sawah dan sungai adalah jalan yang Ahmad selalu lewati karena merupakan jalan terdekat menuju sekolahnya. Selama 15-20 menit Ahmad habiskan untuk perjalanannya. Jalan kaki yang ahmad lakukan setiap pagi membuat Ahmad sehat dan menjadi anak yang tidak mudah sakit. Sekitar pukul 06.55 Ahmad sampai di sekolah, dimana dia menuntut ilmu.

Kegiatan sekolah diawali dengan doa-doa islami salah satu nya doa mencari ilmu menjadi tradisi dan membudaya di sekolah sekolah dasar di pedesaan. Di sekolah pada umumnya, Ahmad merupakan murid biasa, juara kelas jarang dia raih tetapi alhasil nilai mata pelajaran di atas rata kelas. Sifat sopan dan berbudi pekerti yang di ajarkan oleh orang tuanya dia amalkan dimana dia berada, termasuk di sekolah menjadikan pribadi Ahmad disegani oleh guru dan teman-temanya.

Rutinitas dan sifat tersebut terus menerus ahmad jaga dan kembangkan sampai dia SMA, jarak rumah dengan sekolah SMAnya 17 km, dia tetap bisa menjalani kesehariannya dengan baik. Dengan uang saku Rp.5000,- perhari, Ahmad mampu mengatur keuangannya, Rp.2000,- untuk transportasi pulang pergi dan Rp.3000,-uang jajan, kadang dia juga menabung jika ada kelebihan uang saku. Kadang dia mampu membeli perlatan sekolahnya dengan uang nya sendiri. Sebagian besar Hari-harinya, dia habiskan bersekolah di SMA favorit di kabupatennya.

Kebingungan melanda pada Ahmad ketika lulus SMA karena tidak tahu kemana dia harus pergi setelah SMA. Ingin kuliah tetapi khawatir kepada keluarga dengan dana yang belum mencukupi, ingin bekerja belum mempunyai keahlian, ingin buka usaha belum mempunyai modal. Rasa gundah bingung Ahmad diketahui oleh orang tuanya, sehingga dengan pendekatan yang edukatif. “ingat anakku, kita masih mempunyai ALLAH tuhan semesta alam, ALLAH swt memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya”. nasihat tersebut menjadikan dasar hidup bagi ahmad. Setiap apa yang telah ahmad usahakan dengan sungguh-sungguh, hasil terbaik dari Tuhan pasti datang. Untuk mengisi kekosongannya, Ahmad ikut bekerja ayahandanya di bidang produksi perabot rumah.pekerjaan tersebut dia jalani selama 4 bulan, karena dia memutuskan berbeda haluan dengan ayahnya dalam hal mencari rizki. Dengan berusaha dan berdoa, ahmad mendapatkan tawaran untuk bekerja di salah satu fotokopi milik tetangganya, Tuhan telah menjawab pertanyaannya.

Dengan bimbingan kak john, senior Ahmad mempelajari cara-cara menfotokopi secara baik cepat dan benar, kiranya 2 bulan cukup untuk mempelajarinya karena ahmad mempelajarinya dengan mempraktikkan langsung di lapangan.bagaimana menghadapi konsumen, bagaimana mendapat kepercayaan dari konsumen serta bagaimana melayani konsumen dengan sebaik-baiknya telah ahmad lakukan. Secara otomatis, Ahmad belajar komunikasi praktis. Di dalam pertengahan tahun pertamanya di fotokopi, Ahmad berpikiran bahwa dirinya masih muda dan masih segar untuk mencari ilmu, dia selalu berfikir ke depan bagaimana dirinya mampu menjadi pribadi yang lebih berguna bagi lingkungan sekitar dengan menggunakan akal yang merupakan anugerah terbesar dari Allah khusus untuk manusia. Kadang, rasa iri dan malu tumbuh pada diri Ahmad ketika melihat teman-teman Ahmad yang melajutkan kuliah, tetapi Ahmad selalu berinstropeksi diri dan yakin Tuhan memberikannya yang terbaik. Silaturrahmi ke teman-teman Ahmad biasa dia lakukan dan tetap menjaga komunikasi diantaranya keduanya.

Handphone monophonic ahmad berbunyi, sms dari Bachroni teman dari karimun jawa memberikan informasi tentang ajakan belajar salah satu bahasa internasional, bahasa inggris di jawa timur. Setelah berbagai pertimbangan dan bermusyawarah keluarga, Ahmad putuskan untuk mengundurkan diri dari fotokopi dan ikut belajar ke luar kota tersebut bersama bachroni. Setelah semua dipersiapkan oleh Ahmad dan berpamitan kepada keluarga besar. Dalam hati Ahmad bergelora semangat menuju kearah yang lebih terang dengan belajar bahasa inggris. Ahmad tidak tahu sama sekali tentang suasana kota tersebut, dia terkejut sesampainya di tempat tersebut banyak orang berlalu-lalang sembari membawa kamus bahasa inggris “kampung apa nih?, apakah saya akan seperti itu” terlintas dalam pikiran Ahmad.

Hari demi hari dia lalui bersama teman-teman bahasa inggrisnya. “dimana kamu berda harus bertanggung jawab pada agama, kluarga dan dirimu sendiri” kata-kata orang tuanya tersebut selalu ada dalam pikiran Ahmad sehingga dia tidak mendapati masalah-masalah yang serius dalam hidup di kota orang lain selain itu, banyaknya teman-teman dari berbagai latar belakang juga menjadikan ahmad mempunyai banyak inspirator dalam menggapai cita-citanya. Seniornya, Dosen salah satu universitas swasta di jawa timur yang hidup pas-pasan serta ayahandanya telah meninggal bisa meraih cita-citanya dengan jerih payahnya sendiri, Ahmad menukil salah satu kata bijaknya bahwa” orang sukses banyak cara, orang gagal banyak alasan”. Dengan berdasar pada inspirasi tersebut Ahmad terus mencari cara untuk mencapai cita-citanya.

Tidak terasa hampir 14 bulan, Ahmad belajar. Ahmad merasakan ilmu padi berada pada dirinya dimana semakin dia tahu bahasa inggris dia merasa baru sedikit yang dia pelajari. Dia tetap seperti ahmad dulu yang tetap menjaga nilai nilai islam. Hingga suatu saat institusi bahasa inggris menawarkan kepada dirinya untuk mengabdi. Tawaran tersebut disetujui oleh Ahmad, kemudian Ahmad secara resmi menjadi salah satu instruktur bahasa inggris di institusi tersebut dan dapat hidup mandiri. Berawal dari pikiran Ahmad yang percaya bahwa dia bisa berguna bagi masyarakat, kemudian kata-kata, perilaku, dan kebiasaan serta karakter Ahmad juga menuju kearah tujuan yang sama maka Ahmad dapat mewujudkan salah satu impiannya.....Ahmad is in proses...

by Cak Muh UMY jogja

2 tanggapan:

  1. nice story caaak :D
    pantesan aja menang.. ihiiirr ^.^

    BalasHapus
  2. siip i need ur opinion about it...do u wanna know abou the actor (Ahmad)? heehehh how could u know about this cerpen to be winner...? i am shy heheh

    BalasHapus