Home » » Budaya Pembobrok Mahasiswa

Budaya Pembobrok Mahasiswa


 
“Yang muda yang gaul, kalau gak gaul namanya nggak pemuda”, slogan ini telah menjamur di dikalangan pemuda terutama kalangan muda Mahasiswa. Mahasiswa harus mengikuti mode fashion yang ter up to date, tontonan mahasiswa harus yang ke barat-baratan yang melenakan mereka kepada hal hal yang serba instan dan happy. Fakta fakta seperti inilah yang telah mengakar pada mindset sebagian besar mahasiswa.  
Budaya hedonis menjadi parasit yang membahayakan ketika menjadi pandangan hidup. kesenangan akan duniawi yang sesaat dan kenikmatan hawa nafsu adalah tujuan hidup. dari benih benih inilah yang kemudian menjadi cikal bakal korupsi karena tuntutan 4TA (hartTA, tahTA,  WaniTA, cinTA) dengan menghalalkan segala cara. Lebih parahnya lagi menjadikan para mahasiswa mempunyai gaya hidup bertelanjang, mengumbar auratnya tanpa rasa malu dan bangga dengan gaya yang seperti itu. Hedonisme membuat rusak para generasi muda mahasiswa.  Moderenisasi yang muncul dan arus deras globalisasi tanpa adanya pengawasn yang ketat telah mengubur cita dan asa para pemuda intelektual bangsa yang mendambakan perubahan.
Mahasiswa hari ini juga semakin jauh dengan buku-buku kritis. Buku-buku komik, nge Game, nonton movie sekarang yang mendominasi kesibukan mahasiswa. Malah lebih parah lagi, Kalaupun ada sebagian kecil mahasiswa yang berdiskusi tentang apa yang terjadi tentang Negara sekarang, atau membahas hal yang berbau ilmiah maka yang sebagian kecil inilah yang dianggap asing, tersingkir, dan kadang di cap sebagai pemberontak.
Seakan karakter mahasiswa sebagai pemuda yang intelektual telah berubah menjadi status saja. Eksistensi mahasiswa hanya dihargai sebatas kepemilikan dan status semata. Semua berubah dari apa yang telah mahasiswa torehkan di bumi pertiwi pada masa silam. Mahasiswa sebagai agent of change dan sebagai control social sekarang telah kehilangan tugas dan tujuannya tidak tahu akan esensi pemuda yang berintelektual.
Berpola pikir bahwasannya masih ada hari esok yang mesti harus dipersiapkan demi masa depan yang akan datang supaya lebih baik lagi dengan berbudaya hidup sedehana, bermaksud mau menunda kesenangan sesaat untuk kesenangan abadi adalah cara penjagaan diri dari bahaya hedonisme karena semuanya bersumber dari pribadi masing-masing individu. Yang mampu merubah diri kita adalah diri kita sendiri bukan pada orang lain. Mari berefleksi !!!
 

1 tanggapan:

  1. menarik sekali ketika anda membahas tuntutan 4TA (hartTA, tahTA, WaniTA, cinTA)....
    benar apa yang anda katakan,,,perubahan itu akan lebih maksimal apabia didorong oleh keinginan sendiri,,,,yang dapat merubah diri adalah diri kita sendiri,,,,mari bersama-sama menjauhi hedonisme dan budaya buruk lainnya !!!

    BalasHapus